Pemeriksaan Klinis:
Pemeriksaan klinis oleh tenaga medis terlatih menjadi langkah awal dalam mendeteksi demam berdarah. Gejala klinis seperti demam tinggi, nyeri sendi dan otot, ruam, dan perdarahan pada gusi menjadi petunjuk awal. Namun, gejala ini tidak spesifik dan sering kali mirip dengan penyakit lain, sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan Laboratorium:
Hitung Darah Lengkap (HDL): HDL dapat memberikan informasi tentang penurunan jumlah trombosit yang umum terjadi pada penderita DB.
Pemeriksaan Hematokrit (HCT) dan Hemoglobin (Hb): Menilai kadar hematokrit dan hemoglobin dapat membantu mengidentifikasi dehidrasi dan kehilangan darah yang mungkin terjadi.
Pemeriksaan Fungsi Hati: Pemeriksaan enzim hati seperti SGOT (serum glutamat oksaloasetat transaminase) dan SGPT (serum glutamat piruvat transaminase) dapat meningkat pada infeksi virus dengue.
Pemeriksaan Serologi:
Uji NS1 (Non-Structural Protein 1): Pemeriksaan ini dapat mendeteksi keberadaan protein NS1 yang dihasilkan oleh virus dengue pada fase awal infeksi.
Uji IgM dan IgG: Antibodi IgM dapat muncul setelah beberapa hari terinfeksi, sementara IgG akan meningkat setelah beberapa minggu. Pemeriksaan ini membantu mengkonfirmasi infeksi dan menentukan fase infeksi.
Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction):
PCR dapat mendeteksi materi genetik dari virus dengue dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Metode ini bermanfaat untuk mengonfirmasi diagnosis, terutama pada kasus dengan gejala ringan.
Uji Pengelompokan Darah:
Pemeriksaan ini dapat membantu dalam menentukan golongan darah pasien, yang penting untuk persiapan transfusi darah jika diperlukan akibat perdarahan yang parah.
Pemeriksaan Imunoserologi:
Pemeriksaan ini melibatkan deteksi respon imun tubuh terhadap virus dengue. Uji ini membantu dalam menilai tingkat keparahan infeksi.
Pemeriksaan diagnostik untuk penyakit demam berdarah melibatkan pendekatan multi-faset, yang mencakup pemeriksaan klinis, laboratorium, serologi, PCR, dan uji lainnya. Deteksi dini melalui metode ini sangat penting untuk mengamankan diagnosis yang tepat dan memulai penanganan yang sesuai. Kesadaran masyarakat dan upaya pencegahan tetap menjadi langkah utama dalam mengendalikan penyebaran penyakit demam berdarah.